Rabu, 11 Januari 2012

Manfaat Penggunaan Video Dalam Media Pembelajaran

Kita dapat melihat banyak sekali sumber belajar. Selain dari guru atau instruktur, kita juga telah belajar dari bahan atau material seperti misalnya buku, radio, majalah, film bingkai, video dengan atau tanpa bantuan alat-alat seperti proyektor dan pesawat radio/ video. Bahan dan alat yang kita kenal dengan istilah software dan hardware tak lain dan tak bukan adalah media pendidikan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.        Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.
2.      Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat
3.      Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.
4.      Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.
5.      Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi
6.      Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.
7.       Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan  latihan-latihan.
8.      Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah dalam format
9.      film atau VCD.
10.   Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam penggunaan
11.     bidang media teknologi.
12.    Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural.
Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Of Experience) dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai.
Adapun kelebihan dari video adalah dapat menstimulir efek gerak, dapat diberi suara maupun warna, tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya, dan tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya. Sedangkan pada kekurangan atau kelemahannya adalah video memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya dan memerlukan tenaga listrik

Sumber Belajar

Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam proses penyusunan perencanaan program pemebelajaran.guru perlu menetapkan sumber apa yang dapat digunakanoleh siswa agar meraka dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dalam pengajaran tradisional, guru sering hanya menetapkan buku sebagai sember belajar. Itu pun biasanya terbatas hanya dari salah satu buu tertentu saja. Dalamproses pembalajaran yang dianggap modern sesuai tuntutan standar proses pendidikan dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, maka sebaiknya guru memanfaatkan sumber0sumber lain selain buku. Hal ini penting, sebab penggunaan salah satu sumber tertentu saja, akan membuat pengetahuan siswa terbatas dari satu sumber yang ditetapkan itu.
Beberapa sumber elajar yang bias dimanfaatkan oleh guru khususnya dalam setting proses pembelajaran di dalam kelas di antaranya adalah:
a.      Manusia
Manusia merupakan sumber utama dalam proses pembelajaran. Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran, guru dapat memanfaaatkannya dalam settingproses belajar mengajar. Misalkan untuk empelajari undang-undang lalu lintas, guru biasa menggunakan polisi lalulintas sebagi sumber belajar utama siswa. Demikian juga untuk mempelajari topic yang berhubungan dengan kesehatan, guru dapat memanfaatkan tenaga medis seperti dokter atau perawat kesehatan.
Memang pemanfaatan manusia sebagai sumber belajar oleh guru khususnya dalam setting proses belajar mengajar di dalam kelas, masih belum memasyarakat. Selama ini  penggunaan manusia sumber baru digunakan diluar kelas, itupun masihsangat terbatas. Akan tetapi dalam proses pendidikan modern, hal ini perlu dicoba. Sebab, penggunaan manusia sumber secara langsung akan menamah motivasi belajar serta akan menambah waasan yang luas, di samping dapat menghindari terjadinya salah persepsi.

b.      Alat dan Bahan Pengajaran
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru sedangkan bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan ang akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan biasanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Yang menjadiahan pelajaran di antaranya, adalah buku-buku, majalah, koran dan bahan cetak lainnya transparasi yang telah berisi pesan yang akan disampaikan, film slide, foto, gambar, dan lain sebgainya. Sedangkan yang termasuk pada alat adalah seperti overhead projector (OHP) atau alat pewayang pandang (OHP) untuk memproyeksikan transparansi, slide projekctor untuk menayangkan film slide, tape, video player memutar kaset audio dan kaset video, dan lain sebagainya.

c.       Berbagai Aktivitas dan Kegiatan
Yang dimaksud aktivitas adalah segala perbuatan yang sengaja dirancang oleh guru untuk memfasilitsi kegiatan belajar siswa seperti kegiatan diskusi, demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan, dan lain sebagainya.
d.      Lingkungan atau Setting
Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar. Misalnya, gedung sekolah, perpustakaan laboratorium, taman, kantin sekolah, dan lain sebagainya.

Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran

Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secar`umu terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1.        Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.      Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: 
a.      Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
b.      Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c.      Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
d.      Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e.      Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f.        Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3.      Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a.      Menimbulkan kegairahan belajar
b.      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c.      Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
4.      Dengan sifat yang unik pada tiapsiswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam:
a.      Memberikan perangsang yang sama
b.      Mempersamakan pengalama
c.      .Menimbulkan persepsi yang sama.

Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,pengembangan,produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual.
Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan. 
kelemahan audio visual terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya.

Klasifikasi dan Macam-Macam MediaPembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.
a.       Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam:
1)      Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsure suara, seperti radio atau media yag hanya memiliki unsure suara, seperti radio dan reakaman suara.
2)    Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsure suara. Yag termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparasnsi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3)     Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain menggunakan unsure suara juga mengandung unsure gambar yang bias dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsure media yang pertama dan kedua.
b.      Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam :
1)      Media yang mejmiliki liput yang las dan serentak seperti radio dan televise. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian yang actual secara serentak tanpa harus menggunakanruangan khusus.
2)    Media yang mempunyai daya liput yang terbatas leh ruang dan waktu sepertifilm slide, film, video, dan lain sebagainya.
c.       Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
1)      Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan transparasi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini. Maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.

Macam-Macam Media Pembelajaran

Dalam perkembangannya, media pengajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan  mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Seels & Richey 1994 dalam Arsyad 2002). Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pengajaran dikelompokkan ke dalam empat bagian, yaitu:
1.        Media Hasil Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses  pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok  media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual  merupakan dasar pengembangan dan penggunaan materi dan pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak.
2.      Media Hasil Teknologi Audio-Visual
Teknologi audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Penyajian melalui audio-visual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyktor film, tape recorder, dan proyektor visual.
3.       Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis koputer dengan dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Berbagai jenis aplikasi  teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya  dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (pengajaran berbantuan komputer). Aplikasi tersebut meliputi drills dan practice (latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya), tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari).
4.      Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer
Teknologi hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.

Pengertian Media Pembelajaran

Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT Task Force,1977:162) ( dalam Latuheru,1988:11). Robert Heinich dkk (1985:6) mengemukakan definisi medium sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3), mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sander) kepada penerima pesan atau informasi (receiver).
Jerold Kemp (1986) dalam Pribadi (2004:1.4) mengemukakan beberapa faktor yang merupakan karakteristik dari media, antara lain :
a.      Kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation)
b.      Faktor ukuran (size); besar atau kecil
c.      Faktor warna (color): hitam putih atau berwarna
d.      Faktor gerak: diam atau bergerak
e.      Faktor bahasa: tertulis atau lisan
f.        Faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja, atau    gabungan antara gambar dan suara.
                  Selain itu, Jerold Kemp dan Diane K. Dayton (dalam Pribadi,2004:1.5) mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut :
a.      Media cetak
b.      Media yang dipamerkan (displayed media)
c.      Overhead transparancy
d.      Rekaman suara
e.      Slide suara dan film strip
f.        Presentasi multi gambar
g.      Video dan film
h.      Pembelajaran berbasis komputer (computer based learning)
Istilah media disini dilihat dari segi penggunaan, serta faedah dan fungsi khusus dalam kegiatan/proses belajar mengajar, maka yang digunakan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar). Pesan (informasi) yang disampaikan melalui media, dalam bentuk isi atau materi pengajaran itu harus dapat diterima oleh penerima pesan (anak didik), dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka. Bahkan lebih baik lagi bila seluruh alat indera yang dimiliki mampu dapat menerima isi pesan yang disampaikan (Latuheru,1988:13).
Pada umumnya keberadaan media muncul karena keterbatasan kata-kata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi pesan.
            Dari beberapa penjelasan media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan untuk memudahkan penerima pesan  menerima suatu konsep.

Teori Pengembangan Media

Berkembangnya komunikasi elektronik, membawa perubahan-perubahan besar dalam dunia pendidikan. Satu hal yang harus dihindari yaitu anggapan bahwa kedudukan guru akan digantikan oleh alat elektronik. Dengan keberadaan komunikasi elektronik, menambah pentingnya kehadiran guru. Berubahnya fungsi guru dan peranan guru dikaitkan dengan upaya untuk memecahkan salah satu masalah pendidikan yaitu:
1.       Dengan membebaskan guru kelas dari kegiatan rutin yang banyak,
2.      Melengkapi guru dengan teknik-teknik keterampilan kualitas yang paling tinggi,
3.      Pengembangan penyajian kelas dengan tekanan pada pelayanan perorangan semaksimal mungkin dalam setiap mata pelajaran,
4.      Pengembangkan pengajaran yang terpilih didasarkan pada kemampuan individual siswa.
Dari penjelasan diatas tentang peran baru guru dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pendidikan, sehingga penggunaan berbagai macam media pembelajaran akan menggantikan berberapa fungsi instruksional dari guru (Sulaeman, 1988:24-25).
Pengembangan media pembelajaran didasarkan pada 3 model pengembangan yaitu model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural merupakan model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual yaitu model yang bersifat analitis yang memerikan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan antarkomponen. Sedangkan model teoritik adalah model yang menunjukkan hubungan perubahan antar peristiwa.
Berdasarkan hal yang dikemukan diatas, pengembangan media berbantuan komputer interaktif yang dikembangkan mengikuti model prosedural dari The ASSURE, dimana langkah yang harus diikuti bersifat deskriptif yang terdiri dari 6 langkah yaitu analisis karakteristik siswa, penetapan tujuan, pemilihan media dan materi, pemanfaatan materi, pengikutsertaan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, evaluasi/revisi. Sedangkan model konseptual dari pengembangan media berbantuan komputer ini mengikuti teori belajar behavior yang dikemukakan oleh Gagne yaitu belajar yang dilakukan manusia dapat diatur dan diubah untuk mengembangkan bentuk kelakuan tertentu pada seseorang, atau mempertinggi kemampuan, atau mengubah kelakuannya (Nasution, 1988: 131), sehingga media pembelajaran yang dikembangkan berdasar pada “Programmed Instruction”. Sehubungan dengan penggunaan “Programmed Instruction”sebagai konsep media yang dikembangkan, maka  teori belajar  yang sesuai dengan karakter dari “Programmed Instruction” adalah teori belajar asosiasi, menyatakan bahwa  hubungan antara stimulus dan respon. Hubungan tersebut akan semakin kuat apabila sering diulangi dan respon yang benar diberi pujian atau cara lain yang memberikan rasa puas dan senang (Nasution, 1988: 132).